Kebencian Lefan (Rendy Herpy) pada ayahnya semakin
besar ketika ia harus kehilangan ibunya. Lefan menganggap bahwa sepanjang hidup ibunya, ayahnya selalu menyakiti
batin sang ibu. Saat Lefan berada dalam situasi ini, Elfa ([Hidayatur Rahmi]), kakak perempuannya yang seorang ustadzah sampai tidak mempan menasihatinya
. Lefan berfikir bahwa kakaknya itu sebenarnya tidak peduli dengan keluarga. Elfa terlalu fokus dengan profesi dan dunianya sampai tak mengetahui masalah yang dialami ibunya. Menjalani
keseharian dengan hati dendam, Lefan berjuang
membuktikan pada ayahnya bagaimana caranya meraih kesuksesan tanpa bantuan ayah dan memuliakan perempuan.
Alhasil, Lefan berhasil menjadi konseptor bisnis yang kaya, terkenal dan sukses. Kala kariernya berada di puncak,
dendam di hati Lefan membuatnya mengalami
pergulatan batin yang hebat. Layaknya seorang yang
kehausan di padang pasir, ia tahu bahwa ia haus,
tetapi terus menemui jalan buntu untuk mencari jalan yang
lebih baik. Pertemuan Lefan dengan Azka (Hamas Syahid Izzuddin), sosok arsitek tampan dan hafidz Qur’an dalam sebuah project membuka pergulatan batin yang selama ini mengendap di hati Lefan. Lefan menemukan kharisma pada
diri Azka yang tidak ia dapatkan dari sosok ayahnya.
Azka juga dapat menjawab ribuan pertanyaan kritis
perihal pergulatan batin Lefan. Persahabatan pun dimulai. Project tak hanya menjadi awal persahabatan Lefan dan
Azka, tetapi juga pertemuan dua pemuda tampan ini
dengan Rein (Ressa Rere), gadis cantik yang juga hafal
qur'an, senang memanah dan lincah membuat gambar
siluet. Rein adalah mahasiswi Teknik Lingkungan tingkat
akhir yang sedang merampungkan skripsinya. Pada
diri Rein, Lefan mendapatkan sesuatu yang tidak
ada pada diri kakaknya, Elfa. Ternyata, terdapat
sosok sholehah yang membuat hati Lefan merasa
damai. Salahkah Lefan jika ingin lebih dekat
dengan Rein? Kalau memang bisa, bagaimana
caranya? Sebuah keputusan yang tidak wajar dari
Rein membuat Lefan meneteskan air mata. Dalam
tetesan air matanya itulah, puisi Tausiyah Cinta tertulis.
Biarlah rangkaian kata di dalamnya itu menjadi bukti
proses ikhtiar Lefan. Ikhtiar dalam pencarian jalan
untuk selalu dekat dengan-Nya sebuah harapan.